Posts

Cangkir

Image
Buat kamu ahli bahasa di sini, saya malas mengetik “pemuda-pemudi” jadi saya singkat saja semuanya jadi “pemuda”. Tapi tetep maksudnya yang dibicarakan bukan yang laki doang, cewe juga iya. Selamat pagi, selamat siang, selamat sore, selamat malam, selamat riyadi. Terserah pilih yang mana, sesuaikan aja sama kondisi kamu kapan baca postingan ini. Kali ini judul post-nya agak puitis. Sengaja. Biar pada penasaran. Apekteh enggak. Hem. Muzakki mencoba untuk menulis kembali setelah berhasil melewati berbagai rintangan di semester empat. Kali ini saya bakal coba bahas tentang..... cangkir. (Loh kok cangkir?) Iya cangkir. Cangkir itu profesi yang kerjanya di bank. Okey. Cukup. Saya sudah muak. Mungkin kamu masih bingung apa yang dimaksud dengan cangkir. Coba liat ke dapur. Banyak kan? Atuhlah plis udahan. :((

WHY !

Image
Selamat datang di blog ini lagi. Yang semakin hari semakin ramai saja didatangi pengungjung. Entah karena emang tertarik baca tulisan di dalemnya, gak sengaja kepencet, atau malah salah ngeklik iklan – iklan senonoh yang ada di website lain (loh?). Sudahlah. Saya semakin sini semakin garing saja. Mungkin ini akibat dari pemanasan global, sehingga banyak yang menjadi gersang.

Apatis

Image
Selamat membaca kembali di blog ini. Sebenernya isinya gajelas, tapi kenapa masih pada mau baca coba... Kalau blog adalah sebuah bangunan atau ruagan, mungkin di blog ini akan terlihat sarang laba-laba ada di mana-mana. Kotoran babi hutan menempel di setiap sudut ruangan. Ditambah dengan petugas kebersihan yang udah minggat dari sebulan yang lalu, karena yang punya gak pernah ngasih gaji. Boro-boro ngasih gaji, nengokin aja gapernah. Lu kate orang sakit ditengokin. Aniwey, anitu, anitri, ani yudhoyono, sampai detik ini saya mencoba untuk memahami lingkungan sekitar, memahami, sebenarnya apa yang sedang terjadi di lingkungan sekitar saya. Mengapa selalu begini? Mengapa selalu hal - hal negatif yang sampai di telinga ini. Mengapa selalu masalah yang terus-terus saja ada. Padahal ini masalah yang sudah pernah dibahas dan ditemukan solusinya, tapi kenapa masalah tersebut tetap ada. Semisal masalahnya, "Kenapa nilai aku kecil?", "karena kamu kurang belajar, coba bany

Memilih Optimis

Image
Optimis? Atau realistis? Sebuah studi dari The National Taiwan University mengatakan bahwa orang-orang sukses cenderung memiliki sifat yang.. optimis-realistis. Jadi gabungan dari keduanya. ( dailymail ) . Tidak solutif bukan? Sangat. Ada beberapa hal di dunia ini yang tidak bisa kita kontrol. Seperti kita tidak bisa memilih orang tua kandung kita, kita dilahirkan di lingkungan seperti apa, dan dalam kondisi apa. Tetapi sikap dan karakter adalah sesuatu yang bisa kita kontrol. Optimis? Realistis? Atau pesimis? TARS dalam film Interstellar karya Christopher Nolan, mengajarkan saya bahwa suatu karakter yang melekat pada kita memiliki 'persentase'-nya masing-masing. Misal TARS, yang memiliki 75% humoris, 90% kebaikan, dan 80% kejujuran (angkanya ngasal semua..). Kenapa tidak semuanya 100%? Kenapa penciptanya tidak hanya meng-set-nya dengan 'kamu harus jujur, baik, dan humoris', saja? Tapi dalam persentase? Karena memang seharusnya kayak gitu. Coba kalau 100% humoris

Pahlawan Kesiangan

Image
Tidak baik merasa paling benar diantara yang lain. Tidak baik pula merasa paling menggurui diantara yang lain. Tapi bukan kah kita dituntut untuk menebarkan kebenaran di bumi ini dan berbagi ilmu kepada yang lain? Hah sudahlah, Saya selalu menegaskan bahwa isi blog ini hanya opini saya belaka. Jika tidak setuju ya tidak masalah, jika setuju ya bagus, saya ada temen. Hehehe.   Sebuah kisah yang sengaja dibuat-buat, walaupun sebenarnya tak jarang kita temui dalam kehidupan kita sehari-hari. Ada sebuah kelompok yang terdiri dari 9 orang, hendak melakukan kegiatan di lingkungan masyarakatnya. Maka telah ditetapkan untuk memulai rencananya ini, mereka harus mengadakan rapat dengan quorum 2/3 dari jumlah seluruhnya. Akhirnya sampai pada waktu yang telah disepakati sebelumnya, jumlah orang yang hadir di rapat tersebut 7 orang dan 2 orang absen entah tak ada kabar. Artinya memenuhi quorum sehingga rapat bisa dimulai. Ketujuh orang ini memikirkan struktur kepanitaan dan konsep besar acara. Mu

Perubahan dan Produktivitas

Image
Seseorang berkata di sebuah forum yang sedang saya ikuti, "Muzakki ini mantan blogger loh!", lalu dengan cepat saya menepis perkataan orang tersebut, "lah mantan? Sampe sekarang masih!". "Oh masih yah? Hahaha" lanjut orang tersebut. Sejenak saya berpikir, "Ya, emang, saya udah lama gak ngeblog? Orang tadi gak salah... gimana saya mau disebut blogger kalau saya gak produktif ngeblog?". Tidak. Pikiran saya tidak berhenti sampai di situ. Saya lalu berpikir jauh kebelakang. Ketika saya sangat bebas untuk mengekspresikan diri melalui kata - kata. Apapun saya tumpahkan lewat kata - kata. Berawal dari tulisan saya soal galau, yang dilatarbelakangi karena saya sudah males dan benci liat orang yang suka ngegalau di timeline (twitter saat itu ramenya). Dan akhirnya diluar dugaan, tulisan saya memiliki banyak feedback yang baik, ('banyak'-nya kita beda yah bro.). Dari situlah saya terus semangat untuk menulis, setidaknya 2 minggu muncul postingan

Pesta Demokrasi

Image
Diawali dengan sebuah pertanyaan yang selalu dilayangkan kepada diri saya. Yang membuat saya merasa bingung, membuat saya bertanya "kenapa kamu bertanya?", yang kadang membuat saya kesal karena terlalu sering ditanyakan (ya gimana gak kesel nanyanya itu-itu lagi..).  "Kenapa kamu peduli sama pemilu atau pilpres yang sekarang? Padahal kamu belum boleh milih?". Dan saya sekarang kesal karena saya sendiri menulis pertanyaan di post ini... . Selain kesal, kadang pertanyaan tersebut membuat saya 'geli', ingin rasayanya tertawa terbahak-bahak ketika mendengar pertanyaan tersebut. HAHAHAHAHAHA. apasih. Selain bingung, kesal, geli, kadang pertanyaan tersebut malah membuat saya sedih. Ada kemirisan (alah apa itu namanya lah, pokoknya berawal dari kata 'miris' :( ) di hati saya, kita sudah diberikan kebebasan untuk memilih sekarang, rakyat bebas memilih siapa pemimpinnya, bukan cuman wakilnya di pemerintahan. Dulu mungkin orang-orang berjuang untuk mendapat ha