Hukum Muzakki dan Penerapannya Dalam Kehidupan Sehari-hari

Hai rekan - rekan seperjuangan, yang masih tetap bertahan untuk memperjuangkan cintanya.... emaaf, ini bukan blog motivasi cinta ya. Geli kalau gue bikin blog begituan. Tapi gak tau kenapa, akun-akun di twitter soal-soal cinta begituan, banyak banget tweetnya di-RT. Padahal itu isi tweet-tweetnya mainstream, semua orang juga tau, semua bisa ngetweet macam kayak gitu. Cuman laku, followersnya banyak. Sampe ada yang bikin buku lagi. Tapi tetep aja, isi tweetnya mainstream. Gimana sih ini...
Ya pokoknya, hikmah dari paragraf yang gue ketik di atas adalah... udah pada tau kali ya. Yap! Jangan coba-coba gila seperti Ilham.

Oke, sekarang gue mau bahas dan memaparkan hasil pengamatan gue terhadap kehidupan sosial di kalangan remaja saat ini. Sorry ye, post ini agak serius. Jadi kalian gak boleh ketawa. Sekali ketawa, bayar lima ribu. Tapi tenang, hasil uang akan diberikan kepada orang yang sudah lelah-letuh-lesu untuk mengamati. Yaitu gue sendiri. Lumayan kan, nulis postingan, langsung dapet duit...
Okedeh, kita mulai aja ya... 

Latar Belakang
Gue di sini mau ngomongin latar belakang dulu aja ya. Jadi latar sebelah belakang gue saat nulis ini post tembok warna biru dengan sakelar yang menempel didasarnya, ada poster gue lagi telanjang dada sambil bercucuran air keringat, dan sebelahnya ada tulisan "****** Sweat" (Dibaca: bintang-bintang-bintang-bintang-bintang-bintang sweat". Jadi, jika kamu suka minum produk tersebut, itu cairan berasal dari keringat yang mengucur dari tubuh gue. Oke... salah fokus. Latar belakang menulis post ini adalah dari gue yang sering mengamati sekitar. Ya sekitar timeline twitter lah yah. Gue berhasil mendapatkan beberapa kesimpulan yang sebenernya mungkin kalian menyadarinya, tapi sayang, gak dipatenkan sih. Jadi ya gue ambil alih hak patennya. Boleh yah?

Oke, jadi hasil pengamatan gue ini berujung pada beberapa kesimpulan yang gue kumpulkan dalam suatu wadah (bukan panci, ember atau apapun. Jangan nanya. Gausah kepo.) Dan kumpulan kesimpulan tersebut gue beri nama "Hukum Muzakki". Gue ambil nama belakang gue, karena seperti "Hukum Newton" yang mengambil dari nama belakang pembuatnya, Isaac Newton. Ya seperti kalian tau, nama gue Ilham Muzakki. Double-'K'. Bukan Muzaki, Mujaki, Muzzaki, Moezucker, Moezhaky, ataupun Mu24q111. Catet, takut salah nulis.

Dan seperti hukum newton, Hukum Muzakki pun terdiri dari beberapa nomor. Bakal ada "Hukum Muzakki I,II,III,IIII,IIIII" <-ketauan gak bisa nulis romawi. So, silahkan ambil posisi duduk yang paling enak untuk mempelajari Hukum Muzakki.


Hukum Muzakki I

Di hukum pertama ini, besaran yang paling penting adalah CERDAS. CERDAS itu adalah singkatan dari Ceria + Dasbor. Artinya jika kamu mau cerdas, saat kamu ceria-ceria, ketawa, nyanyi "Lalala yeyeye" , jedukan kepala kamu ke dasbor mobil, maka seketika kamu akan Cerdas. Boong deng. Jadi, menurut gue, cerdas itu terdiri dari :
  • Creative
  • Eksentrik (Tidak Wajar)
  • Rahasia
  • Dewasa
  • Absurd
  • Super
Jadi kalau dijabarkan hasilnya akan seperti ini


Jadi komponen-komponen dari cerdas itu yang pertama adalah Creative atau Kreatif. Jadi, untuk menjadi cerdas itu nilai 'Creative' harus tinggi, minimal punya rasa kreatif, walaupun dikit. Contohnya seperti Albert Einstein yang menciptakan bom atom, dan meledakan 2 kota penting di Jepang. Dia kreatif ya, kalau gak ada dia, Amerika masih tetep menggunakan bom polong untuk ngebom Hiroshima dan Nagasaki. Bukan pake bom atom. Emang kacang...

Komponen kedua yang mendukung atau meningkatkan kecerdasan adalah Eksentrik atau Tidak Wajar. Untuk meningkatkan kecerdasan, maka ketidak wajaran harus ditingkatkan. Seperti berpakaian. Orang-orang zaman sekarang, berpakaian kadang tidak selalu matching alias warna-warni. Karena itu orang yang wajar, pasti berpakaian warna-warni. Orang eksentrik itu berpakaian beda dari yang lain. Jadi dia berpakaian yang sesuai, gak warna-warni. Maka, orang cerdas harus sesuai dalam berpakaian. Contohnya, tidak memakai kaus kaki yang beda sebelah. Perlu diketahuin eksentrik juga dapat membuat seseorang jadi menarik. Karena dia tidak wajar. Sehingga sering disebut orang gila. Bodo amat... yang penting cerdas.

Komponen ketiga yang mendukung tumbuhnya kecerdasan adalah Rahasia. Artinya kecerdasan tersebut bersifat rahasia, tak ada orang yang tahu. Tapi sekali cerdasnya dikeluarkan... BAM! Bikin orang bengong dan mata berlinang-linang. Yap, orang cerdas lebih baik menyimpan kecerdasannya apabila tak dibutuhkan. Jika dikeluarkan sembarangan, bisa-bisa diculik oleh Mafia Italia. Diinterogasi. Dilecehkan. Anda akan terus begitu sampai Mafia tersebut ketauan satpol PP. Ini mafia apa banci sih....

Komponen keempat yaitu Dewasa. Dewasa di sini maksudnya bukan orang yang punya badan besar, berkumis, kulit mengkerut, dan bulu ketek di mana-mana. Tapi soal sifat. Anda harus sosoan kayak orang dewasa dari segi ngomong, denger, liat, rasa, dan raba. Ngomong sesuai dengan tempatnya. Dengarkan dan hormati orang yang berbicara. Liat... bukan, bukan liat yang khusus dewasa, tapi liat lah yang perlu dilihat, jika tidak, tutup mata, sekalipun lagi nyetir. Rasa, anda harus berperasaan kepada orang yang dibawah anda.  Jangan langsung bilang bahwa anak itu manis, jilat dulu anaknya. Baru boleh mengatakan itu. Raba, rabalah yang perlu anda raba. Karena raba adalah nama hari... Rabooooo!

Komponen kelima yaitu Absurd. Absurd artinya menggelikan. Jadi kalau disambungkan dari paragraf awal post ini, untuk cerdas anda harus buat blog cinta. Bukan... Jadi menggelikan di sini, kamu harus berani untuk tampil aneh di depan umum. Lebih tepatnya konyol. Semakin anda absurd, semakin anda cerdas. Hal pertama untuk menjadi absurd adalah, jelek-jelekan anda sendiri di depan banyak orang. Gak mau? Kalau absurd kamu bernilai "0" maka tingkat kecerdasan kamu menjadi "0". Karena semua komponen dikalikan, bukan ditambah.

Komponen keenam yaitu Super. Super artinya kuat. Kuat fisik, batin, jasmani, dan rohani. Untuk menjadi super, anda tidak perlu merobek baju anda yang sedang anda pakai sekarang. Tak perlu berubah jadi warna-warni. Ataupun nurut sama pembantu, kayak Batman. Untuk menjadi super, anda cukup banyak-banyak nonton Mario Teguh....

Kesimpulannya, jika Anda ingin cerdas, maka anda tidak boleh meninggalkan satupun komponen-komponen diatas. Dan anda lihat, tak ada satupun komponen yang menyatakan "Pintar/Kompetensi/apalah itu.." Karena  Pintar hanyalah sebuah nilai tambah untuk menjadi cerdas. Jadi kalau anda merasa pinter banget-banget-banget-ngeud-ngeud, itu hanya nilai tambah saja. So, orang dengan kompetensi yang tinggi itu belum tentu cerdas. Orang cerdas, pasti pintar. (Keren yah?)

Hukum Muzakki II

Selanjutnya Hukum ke-2. Hukum yang satu ini diambil dari hasil observasi ngeliatin orang dan mengetahui karakter dia. Jadi karakter dan fisik itu ternyata saling bersinggungan. Karakter yang dimaksud adalah sama seperti Hukum Muzakki I, yaitu CERDAS. Sehingga CERDAS juga menjadi komponen yang penting dalam Hukum ke-2 ini. Fisik yang diamati adalah secara keseluruhan. Artinya apakah individu tersebut menarik atau tidak dari mulai ujung rambut sampe jempol kaki. Sehingga dari pemaparan tadi bisa ditarik kesimpulan bahwa :
Dibaca : Kecerdasan berbanding lurus dengan Ketampanan atau Kecantikan Suatu Individu

Iya... pasti gue jelasin balik kok. Tenang aja.
Jadi gini, dari hasil observasi yang gue lakukan, orang cerdas dan orang menarik (dalam artian tampan maupun cantik) itu mempunya kebiasaan yang mirip. Yaitu:
  • Mandi minimal 2x sehari
Orang yang cerdas pasti akan tahu, manfaat mandi 2x dalam sehari. Orang cantik/tampan pasti minimal mandinya 2x sehari. Kalau enggak, gak mungkin kita bilang orang tersebut tampan/cantik bukan? Menarik mungkin iya. Menarik serangga. Lalet. Jadi untuk menambah ketampanan/kecantikan/kemenarikan, kalian hanya butuh untuk menjadi cerdas. Untuk menambah kecerdasan, anda perlu untuk menjadi tampan. 

Jadi keseimpulannya, orang cerdas itu menarik. Orang menarik itu cerdas. Eh ham, tapi banyak tuh di sana orang yang ganteng/cantik tapi be....go? Lah... emang kenapa situ bisa bilang dia (orang yang ganteng/cantik) itu menarik? Itu karena kecerdasan dia. Kecerdasan orang ganteng/cantik untuk menarik perhatian lawan jenisnya. Itukan termasuk cerdas...

Hukum Muzakki III

Di hukum yang ke-3 ini, gue agak menjerumus ke soal 'shooting' alias menembak atau lebih dikenal dengan sebutan 'nembak'. Bukan, bukan pake senjata api. Kata 'Nembak' yang kita pakai di sini berdasarkan KBBI. Kamus Besar Bahasa Ilham. 'Nembak' artinya mengungkapkan perasaan cinta kepada seseorang yang kita sayang. Iya, jadi kalau kalian sayang ibu kalian, terus bilang, "Bu, saya cinta sama ibu...", itu berarti kamu sedang nembak. Terlebih lagi jika kamu melanjutkan perkataanmu dengan... "Mau gak ibu jadi pacar saya?", nah itu baru nembak murni. Bikin ibumu kaget. Akhirnya pingsan. Setelah bangun kamu yang ditampar. Rasanya seperti 'ditembak' beneran kan...
Ya walaupun penjelasan nembaknya terlalu ngaco, ya pasti kalian udah tau sendiri dong 'Nembak' itu kayak gimana.
OK. Jadi Peluang Nembak itu bisa kita prediksi dengan salah satu hukum Muzakki. Mungkin bagi anda yang sekarang lagi PDKT-an bisa cobain rumus ini sebelum nembak...




Gue bakal jelasin satu-satu. Tenang. Gausah nafsuan gitudeh, mblo.
P(NEMBAK). Itu dibaca Peluang Nembak. Semakin tinggi nilainya, maka semakin tinggi juga peluang 'tembakan' anda diterima. Peluang nembak ini hasil bagi dari CERDAS dengan jumlah Waktu PDKT-an dan Tampang dikuadratkan. Dikali seratus persen. Peluang nembak bisa saja lebih dari 100% jika kecerdasan anda sangat tinggi. Yah! Hukum Muzakki memang penuh dengan komponen cerdas. Karena hidup memang harus cerdas...

Cerdas. Cerdas di sini, kembali lagi ke Hukum Muzakki I. Di mana cerdas bukan berarti 'pinter'. Cerdas di sini berarti anda harus cerdas - cerdas menarik perhatian lawan jenis. Cerdas dalam berparas dan berpakaian. Cerdas dalam berbuat. Cerdas dalam menentukan tempat dan momentum yang pas buat nembak. Cerdas dalam segala hal pokoknya. Biar si target tembakan yakin banget buat nerima cinta kamu.

t(PDKT). Dibaca Waktu PDKT-an. Waktu PDKT-an ini berbanding terbalik dengan 'Peluang Nembak'. Jadi jika terlalu lama, akan beresiko peluang nembak anda akan menjadi kecil. Kalau kelamaan PDKT-an, ya bakal dianggepnya 'temen deket' aja terus. Dan bakal susah buat nerima lo jadi pacar. Karena sudah nyaman di status 'temen deket'. Nanti ketika nembak malah ditolak dengan alesan, "Kita sahabatan aja yah, kamu pantesnya jadi sahabat sih..." DAG! Mengheningkan cipta seketika. Berbeda kasus jika PDKT-annya cepet. Cewek butuh kepastian.. dianggap apakah dia sama lo. Tapi jika terlalu cepat pun bakal jadi masalah nanti pas pacaran. Kalau bisa, Waktu PDKT-an ini diatur agar tak terlalu pendek ataupun lama. Tentukan momentum yang pas buat kamu nembak dia.

Tampang. Dibaca Tampang-kuadrat. Tampang di sini berarti semakin rendah nilai tampang anda, maka semakin menarik wajah anda. Jadi kalau nilai tampangnya gede, itu berarti dia... tau sendirilah. Nah, jika kamu sudah merasa cerdas, mengatur waktu PDKT-an dan momentum untuk nembak dengan baik, tapi.... masih aja ditolak. Kembali lagi ke tampang. Mungkin tampang anda belum memenuhi batas minimal kewajaran bagi cewek yang lo tembak. Sakit.

Hukum Muzakki IV

Hukum Muzakki IV. Hukum ini akan sedikit bersinggungan dengan post gue sebelumnya, yaitu "Harkos, Pengharkos, dan Diharkos". Yap, di sini gue telah menyimpulkan sesuatu dari beberapa peristiwa yang melanda rekan - rekan sekalian. Bencana harkos. 

Karena gue punya jiwa sosial yang tinggi, suka membantu sesama, dan doyan menabung, walaupun gak nyambung. Gue berniat membantu kalian agar angka korban harkos tidak terus meningkat. Karena menurut statistik, korban harkos di Indonesia ini berada di bawah garis kemelaratan. Oleh karena gue membuat rumus agar kalian-kalian tidak terjurumus dalam lubang harapan yang kosong. Seperti ini bentuk rumusnya,


Harkos. Harkos di sini maksudnya adalah tingkat atau peluang dia mengharkoskan seseorang. Apakah dia akan mengharkos anda atau tidak. Iyap, ini bisa diliat dari dua komponen yang saling berbanding terbalik. Yaitu Kebohongan. Berapa banyak dia membohongi anda. Dan I-T, untuk IT nanti kita akan bahas di bawah. Karena jika di sini, nantinya gak akan lucu. Gak usah protes. Plis.

∑Kebohongan. Di baca, Jumlah Kebohongan. Yap, Jumlah kebohongan ini berbanding lurus dengan tingkat keharkosan. Jika jumlah kebohongan tinggi, maka dia sangat berpeluang sekali untuk mengharkosi kamu. Kebohongannya mau bohong kategori besar ataupun kecil. Misalnya kebohongan besar adalah, ketika kamu memergoki pacar kamu sedang berduaan bareng dengan seorang cewek dan seketika itu kamu langsung menghampiri si dia dan berkata, "Kamu selingkuh yah! Itu cewek siapa?!", akhirnya pacar kamu menjawab, "Itu si mbok, beb. Kamu gausah cemburuan gitudeh." . Padahal aslinya dia boong, dia selingkuh sama pembantunya. Levelnya mbok-mbok. Cih... Atau misalnya kebohongan kecil seperti ketika kamu abis dari WC Sekolah, di sana lama, boker, keluar WC langsung ditanya sama temen kamu, "Eh tadi kamu BAB ya?", untuk menutup rasa malu kamu langsung jawab "Enggak kok, cuman airnya aja susah, harus nunggu penuh dulu". Padahal aslinya tadi kamu buang air besar. Abis sarapan sama indosiar-mie sih.
Jadi jika seseorang yang memberi kamu harapan, tapi sering banget kibulin kamu, jangan dulu percaya, bisa saja kamu akan diharkosin dan akhirnya korban harkos makin banyak, nyusahin negara nantinya. Kecuali kamu orangnya emang cukup asik untuk dikibulin.

I-T. IT di sini bukanlah Informasi-Teknologi. Melainkan Iman-Taqwa. Yap. Jika seseorang mempunyai Iman dan Taqwa yang cukup besar, maka otomatis tingkat keharkosan dia pasti akan kecil. Orang - orang yang beriman dan bertaqwa pasti akan lebih kasian terhadap orang lain. Mereka akan tau akibatnya kalau ngeharkosin orang. Ya, pasti diharkosin balik. Karena Tuhan Maha Adil. Orang beriman dan bertaqwa pun akan menepati janji dan harapan yang dia beri untukmu. Karena janji adalah hutang. Gitusih katanya.
Jadi jika anda tak mau mendapat teman, sahabat, atau kekasih yang ngeharkosin kamu, bergaulah dengan anak - anak pesantren.

Kesimpulannya, untuk mengurangi angka korban harkos di Indonesia, dan mensejahterakan abg - abg Indonesia dari keharkosan, pemerintah perlu membangun banyak pesantren di sana - sini. Harkos ini jangan dijadikan sesuatu yang sepele. Karena yang sepele akan jadi besar jika dibiarkan. Hidup santriwan dan santriawati!

Hukum Muzakki V

Hukum Muzakki V. Yah sangat hebat sekali gue bisa sampe bikin 5 hukum. Padahal ke 5 hukum itu ngaco semua. OK. Di hukum ke 5 ini gue bakal agak religius sedikit. Iya, religius. Di sini gue bakal bicara soal ketaatan. Ketaatan kepada siapa? Kepada Allah SWT. Jadi kalau misalnya kamu - kamu yang nonmuslim, maaf, karena gue Islam, jadinya gue bikin materi kali ini menurut pandangan gue yang orang Islam. Dan juga, karena referensi gue adalah orang - orang seumuran dan yang disekitar gue, jadi "Ketaatan" di sini hanya untuk orang - orang seumuran dan sekitaran gue. Yaitu siswa atau pelajar. Dan yang terakhir... karena gue nulis... (ehem.) ngetik ini pas mau UN, jadi konsepnya agak nyinggung UN.

Jadi intinya, ini cuman bercandaan aja yak, jangan terlalu dijadiin acuan, bisa - bisa kalau kamu nanggepinnya berlebihan, besok rumah gue udah dikepung FPI. OK, gak usah lama - lama, ini dia rumus ketaatan bagi siswa ataupun pelajar:


Ketaatan. Ketaatan di sini maksudnya adalah ketaatan dalam beribadah dan menajalan perintah-Nya. Rajin solat, suka membantu sesama, dan rajin infaq juga shadaqah. Tidak lupa juga, mereka menjauhi perintah-Nya. Tidak lalai dan tidak menjadi malas. Pokoknya menjadi pribadi yang baik. Ketaatan siswa akan besar jika IT (Iman dan Taqwa), Perasaan dan Perhatian mereka juga besar. Mungkin di sini kalian tidak akan mengerti apa yang dimaksud, maka dari itu gue bakal jelasin keempat komponen lainnya. Sabar yah. Kan taat...

IT. IT di sini kembali lagi maksudnya Iman dan Taqwa. Jadi bagi lu yang punya keimanan dan ketaqwaan yang besar, otomatis ketaatan kalian terhadap perintah-Nya juga pasti besar. Gak percaya? Liat aja anak pesantren (lagi...)

Perasaan. Perasaan di sini maksudnya, jika perasaan kamu semakin Tegang, maka ketaatan semakin memuncak. Jika kamu perasaan kamu santai - santai saja, biasanya ketaatannya kurang. Jadi pas mau UN banyak siswa tegang, otomatis siswa-siswa bakal banyak dzikir biar gak tegang. Masuk akal, kan?

Perhatian. Jika kamu cuek akan Ujian, maka ketaatan kamu akan berkurang. Kamu akan hura - hura, ke sana - sini, dan gak terkendali, karena kamu cuek sama si UN. Mungkin kamu korban dicuekin sama pacar kamu, yang akhirnya melampiaskannya terhadap UN. Kalau kamu lebih serius terhadap UN, maka kamu pasti akan taat. Solat malam dan puasa sunah gak akan ketinggalan. Yang biasanya solat wajib pas waktunya udah mau abis, ini baru adzan langsung air wudhu. Bener sih, tapi kenapa pas mau Un aja dilakuinnya....

∆t. Delta t atau delta waktu alias selisih waktu. Selisih waktu di sini adalah selisih waktu antara UN dengan hari ini. Jika hari ini lebih dekat dengan UN, maka ketaatannya semakin bertambah. Sebaliknya, kalau masih jauh atau sudah melampui UN, ketaatannya bisa - bisa berkurang lagi. Kecuali 3 komponen diatas itu kuat. 

Jadi intinya, siswa atau pelajar banyak yang taat pas mau UN doang. Yang biasanya solat semenit, ini bisa sampe 5-10 menit. Ditambah doa sama solat sunat. Yang tadinya bangun siang terus, deket sama UN, tengah malem jadi sering solat malam. Yang asalnya sering borong jajanan di sekolah, sekarang Senin - Kamis jadi puasa. Ini aneh. Baik sih... tapi kembali lagi... kenapa pas mau UN doang....

Mungkin segitu aja Hukum Muzakki yang ada. Gue mungkin bakal ngeluarin Hukum - hukum yang lainnya nanti. Jangan lupa catet, takut nanti ada di soal seleksi masuk perguruan tinggi negeri. Semoga ini semua bermanfaat buat kalian, cil. Jangan lupa pake celana dan baju. Hidup anak pesantren.



Comments

Popular posts from this blog

Harkos, Pengharkos, dan Diharkos

Super-Heroh

Apatis