Warna - Warni Ujian Akhir Semester
Halo semua orang yang ganteng,cantik dan selalu bergembira menghadapi dunia yang bikin mumet kayak tahu digiling,dihancurkan oleh gigi taring,dan dibagikan kepada anak-anak alay! Wuhohoho ~
eh,ngomong-ngomong udah pada UAS belum? udah pada bebas belum? kalau belum,cucian deh loh (apasih) . Disini gua mau cerita tentang keseharian gua waktu UAS,jayus gak lucu sing penting baca deh!
Perhatian : Maaf,ini hanya untuk hiburan semata. Jika ada nama dalam cerita ini sama seperti nama anda, mungkin itu memang disengaja.
Disuatu malam,yang dingin, sunyi, sepi, tanpa kekasih (emang gak punya kekasih deng) , gue hanya ditemani oleh soal-soal matematika yang susahnya minta dibanting-banting. YAP! Besok ulangan matematika! Tapi gua santai - santai aja, matematika itu asal LOGIKA kita jalan,pasti gampang. Persiapan gue buat UAS gak se-lebay-lebay amat,kayak Off-in BB (iyalah,gua gak pake BB), Vacum twitter, tidak menerima sms dari orang. Dan biasanya banyak yang pasang PM,Status,tweet gini " JANGAN GANGGU! LAGI UAS! " , (Gue mah enggak ya). Padahalkan prinsip anak-anak sekarang itu ' Internet ON, Study Off. Internet Off, Study off ' . Waktu UAS,internet gue masih tetep jalan kok,twitter masih aktip, tapi gak nerima sms, soalnya gak ada yang sms (jomblo-jomblo..)
Senin pagi,gue bangun jam setengah 6an (karena jam 3an tadi gue makan sahur), dan secara harfiah gue...gue..gue TELAT! TELAT! TELAT! Cepet-cepet gue mandi dan solat,ganti baju,cuci kaki,cuci tangan, baca doa,langsung tidur lagi! eh,langsung berangkat sekolah, memakai kendaraan yang sering gue pake, favorit masyarakat dan bernilai ekonomis. Mobil Carry warna Ijo! atau bahasa gaulnya, Angkot. Tapi biasanya gue ngomong Transportasi Umum,biar keliatan kayak Pejabat berwibawa gitu.
Sampa gue di depan sekolah, perasaan gue tegang campur yogurt rasa sirsak (asem) . Kemana ini yang suka rajia?! Apakah bersemunyi dibalik pohon? apakah menyamar menjadi kucing yang sedak duduk santai dipinggir gerbang? Atau sedang memakai jubah menghilang yang ternyata sedang me-mata-mata gue dari tadi di cicaheum?! Kemana? Kemana?!! (Backsound : Ayu ting-ting - Alamat Palsu). Langkah perlangkah, gue jalan menuju gerbang dan akhirnya... MASUK!! Gue berhasil masuk ke sekolah dengan sehat walafiat.
Masuk ke sekolah, gue langsung ngeluarin kartu uas gue. Dan ternyata gue kebagian di ruang 25, dan pertanyaan gue selanjutnya adalah "Dimana Ruang 25?!" . Ditengah kebingungan gue, ada temen gue yang nyamperin dan langsung nunjukin dimana ruangan yang harus gue masukin. Langkah demi langkah, gue menuju ruangan 25.
Ketika masuk ke kelas, gue berasa seperti Rupert Grint yang lagi ada di Red Carpert , semua mata tertuju kepada gue. Tatapan mereka, seperti ingin memberikan sebuah mata jahat, atau dalam mitologi Yunani disebut 'Devil Eye' dan biasanya anak gaul ngomong ini 'Santetan'. Mulut mereka,seperti ingin mengatakan sesutatu ke gue. Yang laki seperti ingin berkata "Dia homo gak yaa? homo gak yaa?" . Sorry bro, gue masih normal,masih suka sama cewek. Kalaupun suka sama laki,pasti gue pilih-pilih juga. Dan maaf, kalau lu baca tulisan ini, lu langsung sakit hati dan tolong jangan bunuh diri.
Kalau udah ada di dalem kelas, biasanya gue langsung buka buku. Review soal-soal dan coba menerawang, soal seperti apakah yang akan keluar. Dengan kekuatan bulan (yang hari itu gak ada,karena udah pagi) dan kekuatan samudra hindia (sebenarnya gue mau make Atlantik, tapi kejauhan) , berubah lah gue jadi Pengendali Air (enggak deng) berubahlah gue menjadi seorang ketombe buku *jeng jeng jeng* . Ketombe buku ini bisa dibilang adiknya Kutubuku. Karena gue bertekad untuk menjadi nomor satu di sekolah, gue mengorbankan waktu bermain di sekolah.
Tut-tut-tut bel sekolahpun berbunyi (perasaan bel di sekolah gue, gak gitu deh) . Dengan wajah berseri-seri tanda tak mampu, gue pun memasukan buku ke tas gue, mengeluarkan alat-alat untuk berperang dengan soal-soal. Seperti pulpen, papan dada (temennya papan bokong) , Tip-x , kartu peserta ujian, kartu identias penduduk, SIM A, SIM B dan juga SIM C (emang gue tukang ang... Transportasi umum).
Pengawas pun masuk kelas. Disitu perasaan gue udah kayak mau naik Halilintar mini yang ada di Ancol, yang bentuknya kayak cacing,Geli! Pengawas itu melihat keseluruh ruangan dengan tatapan yang luar biasa dahsyat, membuat kita tidak bisa berbicara apapun! Apapun! Apapun! Ketika dia menyobek segel soal ujian, terasa darah gue mengalir dari Ventrikel kiri jantung ke seluruh tubuh lalu kembali lagi ke Atrium kanan jantung (emang biasanya gitu kali ye). Ketika pengawas itu membagikan kertas jawaban siswa dan soal kepada siswa,udara terasa masuk ke rongga hidug, lalu ke faring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus dan akhirnya sampai di alveolus. Ketika membaca soal pertama, langsung... kelenjar limfe gue memproduksi getah limfe dan leukosit untuk antibodi.
Gue mengisi soal dengan hati-hati dan melihat kanan, ke kiri, ke kanan lagi, ke bawah, ke atas lalu berdoa " Ya Allah, kenapa dari aku kecil sampai sekarang, soal-soal ini tidak bisa mengerjakan perkejaannya sendiri. Padahal mereka sudah SMP " (gaya baim lagi berdoa di sinetron-sinetron). Ketika ketemu jawabannya, gue langsung isi dan tidak lupa menutup kembali lembar jawaban gue (biar gak ada yang NYONTEK :p) . Jika lu pernah se-ruangan sama gue waktu ujian, pasti lu tau gaya gue kalau lagi ngisi soal dan menutup lembar jawaban. Gayanya hampir sama kayak Ninja Hatori dari desa Konoha dengan sentuhan Intelejen Amerika dan sedikit ramuan dari anggota KPK ( Kebayang gak? gak kebayang? Jangan dibayangin).
(Ulangan Matematika) Soal demi soal, kalimat demi kalimat, angka demi angka gue baca dan gue hitung. Sampai akhirnya gue Stuck di nomer 8 dan nomer terakhir. Pertama gue hitung dengan lancar, dan berhasil menemukan jawaban. Tapi, ternyata jawabannya gak ada di optionnya! Sial! Gue cari lagi,cari terus.. gue koreksi step by step (Kayak lagu NKOTB) dan tidak menemukan jawaban yang cocok! Jadi, Apa salah gue? Salah dimananya gue? apa salah anak ayam yang ditinggal ibu bapaknya? Ada apa ini? ada apa dengan syahrini yang selalu mengatakan 'alhamdulillah yah'? Hah? Dan kenapa gue masukin kata Syahrini lagi ke blog gue?! (Gaya orang yang LDR terus diputusin). Dan yang memperburuk keadaan adalah, Waktunya udah mau abis! dan gue sendirian di kelas !
Terpaksa, gue harus udahin semuanya, gue harus putus hubungan sama soal matematika. Gue harus jalanin ini sendiri dengan berpangku terhadap keberuntungan. Dan saat itu terjadi dialog :
Gue : Al (panggilan dari soAL) kayaknya gue harus udahin hubungan ini deh, gue harus keluar karena waktu kita udah gak banyak lagi.
Soal : Jadi kamu mentingin keluar daripada gue? hah?! Jawab?!
Gue : Bukan begitu, percaya deh sama gue. Lu pasti bahagia nanti bareng sama yang lain
Soal : Enggak! Gue gak akan bahagia sama orang lain. Yang gue mau itu cuman lu!
Gue : Udahlah, kita udah gak cocok lagi.
Soal : Kalau gitu, tolong jangan berhubungan sama soal-soal lain.
Gue : Iya, gue gak akan berhubungan sama yang lain. (Akhirnya gue backstreet sama soal-soal lain)
Hidup, memang tak seindah FTV :')
Setelah dialog itu berlangsung, gue memberikan jawaban gue ke pengawas ujian. Dan saat itu juga bel berbunyi. Gue keluar dengan wajah kusut binti pasrah sambil meratapi apa yang gue perbuat hari ini. Diluar biasanya gue diskusii jawaban sama temen-temen
Gue : E bro, tadi nomor 8 sama 35 lu jawabannya apaan?
Temen 1 : Hah? Nomor 8?
Temen 2 : Bukannya itu dianulir ya?
Gue : Jadi selama ini?! Soal itu dianulir?!
Temen 3 : Iyah, lu kagak tau?
Gue : JADI! GUE TADI DI DALEM LAMA NGERJAIN SOAL YANG DIANULIR, ITU PERCUMA?!
Yah, memang hidup tak seindah Sinetron Legenda yang bisa naikin Elang dan Naga (gak nyambung gituloh)
Mungkin ulangan-ulangan yang lainnya biasa aja (walaupun tiap hari ada sialnya) , tapi yang ini yang mungkin paling sial. Kayak di Soal Pkn yang Essaynya sedikit tapi butuh jawaban yang banyak. Soal IPS yang bikin gue pusing sampe berhenti salto, soal bahasa Indonesia yang gampang tapi jebakannya dimana-mana. Juga ada soal TIK yang membuat gue seneng. Pokoknya gue gak ngerti, kenapa gue bisa ngomong bareng soal-soal.
Gue gak tau kenapa, sial itu selalu mengikuti kita kemana saja. tapi pesan gue kepada yang lain :
Note : Tetep lestarikan orang utan. Hidup memang tak seindah FTV. Dan perlu diketahui, hidup gue gak selebay kayak tadi yang diatas. Dialog dengan soal dan mata jahat itu cuman dramatisasi. Serta saya ingin meluruskan, bahwa gue bukan seorang homo.
eh,ngomong-ngomong udah pada UAS belum? udah pada bebas belum? kalau belum,cucian deh loh (apasih) . Disini gua mau cerita tentang keseharian gua waktu UAS,jayus gak lucu sing penting baca deh!
Perhatian : Maaf,ini hanya untuk hiburan semata. Jika ada nama dalam cerita ini sama seperti nama anda, mungkin itu memang disengaja.
Disuatu malam,yang dingin, sunyi, sepi, tanpa kekasih (emang gak punya kekasih deng) , gue hanya ditemani oleh soal-soal matematika yang susahnya minta dibanting-banting. YAP! Besok ulangan matematika! Tapi gua santai - santai aja, matematika itu asal LOGIKA kita jalan,pasti gampang. Persiapan gue buat UAS gak se-lebay-lebay amat,kayak Off-in BB (iyalah,gua gak pake BB), Vacum twitter, tidak menerima sms dari orang. Dan biasanya banyak yang pasang PM,Status,tweet gini " JANGAN GANGGU! LAGI UAS! " , (Gue mah enggak ya). Padahalkan prinsip anak-anak sekarang itu ' Internet ON, Study Off. Internet Off, Study off ' . Waktu UAS,internet gue masih tetep jalan kok,twitter masih aktip, tapi gak nerima sms, soalnya gak ada yang sms (jomblo-jomblo..)
Senin pagi,gue bangun jam setengah 6an (karena jam 3an tadi gue makan sahur), dan secara harfiah gue...gue..gue TELAT! TELAT! TELAT! Cepet-cepet gue mandi dan solat,ganti baju,cuci kaki,cuci tangan, baca doa,langsung tidur lagi! eh,langsung berangkat sekolah, memakai kendaraan yang sering gue pake, favorit masyarakat dan bernilai ekonomis. Mobil Carry warna Ijo! atau bahasa gaulnya, Angkot. Tapi biasanya gue ngomong Transportasi Umum,biar keliatan kayak Pejabat berwibawa gitu.
Sampa gue di depan sekolah, perasaan gue tegang campur yogurt rasa sirsak (asem) . Kemana ini yang suka rajia?! Apakah bersemunyi dibalik pohon? apakah menyamar menjadi kucing yang sedak duduk santai dipinggir gerbang? Atau sedang memakai jubah menghilang yang ternyata sedang me-mata-mata gue dari tadi di cicaheum?! Kemana? Kemana?!! (Backsound : Ayu ting-ting - Alamat Palsu). Langkah perlangkah, gue jalan menuju gerbang dan akhirnya... MASUK!! Gue berhasil masuk ke sekolah dengan sehat walafiat.
Masuk ke sekolah, gue langsung ngeluarin kartu uas gue. Dan ternyata gue kebagian di ruang 25, dan pertanyaan gue selanjutnya adalah "Dimana Ruang 25?!" . Ditengah kebingungan gue, ada temen gue yang nyamperin dan langsung nunjukin dimana ruangan yang harus gue masukin. Langkah demi langkah, gue menuju ruangan 25.
Ketika masuk ke kelas, gue berasa seperti Rupert Grint yang lagi ada di Red Carpert , semua mata tertuju kepada gue. Tatapan mereka, seperti ingin memberikan sebuah mata jahat, atau dalam mitologi Yunani disebut 'Devil Eye' dan biasanya anak gaul ngomong ini 'Santetan'. Mulut mereka,seperti ingin mengatakan sesutatu ke gue. Yang laki seperti ingin berkata "Dia homo gak yaa? homo gak yaa?" . Sorry bro, gue masih normal,masih suka sama cewek. Kalaupun suka sama laki,pasti gue pilih-pilih juga. Dan maaf, kalau lu baca tulisan ini, lu langsung sakit hati dan tolong jangan bunuh diri.
Kalau udah ada di dalem kelas, biasanya gue langsung buka buku. Review soal-soal dan coba menerawang, soal seperti apakah yang akan keluar. Dengan kekuatan bulan (yang hari itu gak ada,karena udah pagi) dan kekuatan samudra hindia (sebenarnya gue mau make Atlantik, tapi kejauhan) , berubah lah gue jadi Pengendali Air (enggak deng) berubahlah gue menjadi seorang ketombe buku *jeng jeng jeng* . Ketombe buku ini bisa dibilang adiknya Kutubuku. Karena gue bertekad untuk menjadi nomor satu di sekolah, gue mengorbankan waktu bermain di sekolah.
Tut-tut-tut bel sekolahpun berbunyi (perasaan bel di sekolah gue, gak gitu deh) . Dengan wajah berseri-seri tanda tak mampu, gue pun memasukan buku ke tas gue, mengeluarkan alat-alat untuk berperang dengan soal-soal. Seperti pulpen, papan dada (temennya papan bokong) , Tip-x , kartu peserta ujian, kartu identias penduduk, SIM A, SIM B dan juga SIM C (emang gue tukang ang... Transportasi umum).
Pengawas pun masuk kelas. Disitu perasaan gue udah kayak mau naik Halilintar mini yang ada di Ancol, yang bentuknya kayak cacing,Geli! Pengawas itu melihat keseluruh ruangan dengan tatapan yang luar biasa dahsyat, membuat kita tidak bisa berbicara apapun! Apapun! Apapun! Ketika dia menyobek segel soal ujian, terasa darah gue mengalir dari Ventrikel kiri jantung ke seluruh tubuh lalu kembali lagi ke Atrium kanan jantung (emang biasanya gitu kali ye). Ketika pengawas itu membagikan kertas jawaban siswa dan soal kepada siswa,udara terasa masuk ke rongga hidug, lalu ke faring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus dan akhirnya sampai di alveolus. Ketika membaca soal pertama, langsung... kelenjar limfe gue memproduksi getah limfe dan leukosit untuk antibodi.
Gue mengisi soal dengan hati-hati dan melihat kanan, ke kiri, ke kanan lagi, ke bawah, ke atas lalu berdoa " Ya Allah, kenapa dari aku kecil sampai sekarang, soal-soal ini tidak bisa mengerjakan perkejaannya sendiri. Padahal mereka sudah SMP " (gaya baim lagi berdoa di sinetron-sinetron). Ketika ketemu jawabannya, gue langsung isi dan tidak lupa menutup kembali lembar jawaban gue (biar gak ada yang NYONTEK :p) . Jika lu pernah se-ruangan sama gue waktu ujian, pasti lu tau gaya gue kalau lagi ngisi soal dan menutup lembar jawaban. Gayanya hampir sama kayak Ninja Hatori dari desa Konoha dengan sentuhan Intelejen Amerika dan sedikit ramuan dari anggota KPK ( Kebayang gak? gak kebayang? Jangan dibayangin).
(Ulangan Matematika) Soal demi soal, kalimat demi kalimat, angka demi angka gue baca dan gue hitung. Sampai akhirnya gue Stuck di nomer 8 dan nomer terakhir. Pertama gue hitung dengan lancar, dan berhasil menemukan jawaban. Tapi, ternyata jawabannya gak ada di optionnya! Sial! Gue cari lagi,cari terus.. gue koreksi step by step (Kayak lagu NKOTB) dan tidak menemukan jawaban yang cocok! Jadi, Apa salah gue? Salah dimananya gue? apa salah anak ayam yang ditinggal ibu bapaknya? Ada apa ini? ada apa dengan syahrini yang selalu mengatakan 'alhamdulillah yah'? Hah? Dan kenapa gue masukin kata Syahrini lagi ke blog gue?! (Gaya orang yang LDR terus diputusin). Dan yang memperburuk keadaan adalah, Waktunya udah mau abis! dan gue sendirian di kelas !
Terpaksa, gue harus udahin semuanya, gue harus putus hubungan sama soal matematika. Gue harus jalanin ini sendiri dengan berpangku terhadap keberuntungan. Dan saat itu terjadi dialog :
Gue : Al (panggilan dari soAL) kayaknya gue harus udahin hubungan ini deh, gue harus keluar karena waktu kita udah gak banyak lagi.
Soal : Jadi kamu mentingin keluar daripada gue? hah?! Jawab?!
Gue : Bukan begitu, percaya deh sama gue. Lu pasti bahagia nanti bareng sama yang lain
Soal : Enggak! Gue gak akan bahagia sama orang lain. Yang gue mau itu cuman lu!
Gue : Udahlah, kita udah gak cocok lagi.
Soal : Kalau gitu, tolong jangan berhubungan sama soal-soal lain.
Gue : Iya, gue gak akan berhubungan sama yang lain. (Akhirnya gue backstreet sama soal-soal lain)
Hidup, memang tak seindah FTV :')
Setelah dialog itu berlangsung, gue memberikan jawaban gue ke pengawas ujian. Dan saat itu juga bel berbunyi. Gue keluar dengan wajah kusut binti pasrah sambil meratapi apa yang gue perbuat hari ini. Diluar biasanya gue diskusii jawaban sama temen-temen
Gue : E bro, tadi nomor 8 sama 35 lu jawabannya apaan?
Temen 1 : Hah? Nomor 8?
Temen 2 : Bukannya itu dianulir ya?
Gue : Jadi selama ini?! Soal itu dianulir?!
Temen 3 : Iyah, lu kagak tau?
Gue : JADI! GUE TADI DI DALEM LAMA NGERJAIN SOAL YANG DIANULIR, ITU PERCUMA?!
Yah, memang hidup tak seindah Sinetron Legenda yang bisa naikin Elang dan Naga (gak nyambung gituloh)
Mungkin ulangan-ulangan yang lainnya biasa aja (walaupun tiap hari ada sialnya) , tapi yang ini yang mungkin paling sial. Kayak di Soal Pkn yang Essaynya sedikit tapi butuh jawaban yang banyak. Soal IPS yang bikin gue pusing sampe berhenti salto, soal bahasa Indonesia yang gampang tapi jebakannya dimana-mana. Juga ada soal TIK yang membuat gue seneng. Pokoknya gue gak ngerti, kenapa gue bisa ngomong bareng soal-soal.
Gue gak tau kenapa, sial itu selalu mengikuti kita kemana saja. tapi pesan gue kepada yang lain :
Janganlah mencoba-coba untuk mencontek. Mencontek itu sama dengan memperbodoh bangsa,teman dan kita sendiri. Mencontek itu adalah cikal bakal dari korupsi. Mencontek itu bagaikan pengemis diperempetan, minta-minta jawaban. Mencontek itu adalah salah satu yang dilarang oleh agama. Jadi janganlah kamu mencontek, jika tidak mau harga diri bangsa dan kamu jatuh. Dan yang memberi contekan jangan mau dibodohi oleh orang-orang bodoh. Sekian dan terima kecup.Terima kasih yang sudah membaca post ini, jika gue tidak mem-post lagi di blog ini,berarti gue udah dicincang, dijadiin tempe dan dibakar sama anak-anak laki yang gue katain homo tadi. Sekian.
Note : Tetep lestarikan orang utan. Hidup memang tak seindah FTV. Dan perlu diketahui, hidup gue gak selebay kayak tadi yang diatas. Dialog dengan soal dan mata jahat itu cuman dramatisasi. Serta saya ingin meluruskan, bahwa gue bukan seorang homo.
Comments
Post a Comment